Jan 18, 2010

Muncul Usul Membentuk Panja ACFTA


JAKARTA – Mengantisipasi dampak negatif implementasi kawasan perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA), muncul usulan membentuk Panitia Kerja (Panja) ACFTA di kalangan anggota DPR.

Usul mengemuka dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan 18 asosiasi pengusaha, Senin (18/01).

Ke-18 asosiasi pengusaha itu antara lain dari kalangan tekstil dan produk tekstil, makanan dan minuman, petrokimia, alat-alat dan mesin pertanian, alas kaki, elektronik, mebel dan furnitur, ban, serta besi dan baja.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Nyoman Dhamantra, yang mula-mula mengajukan usul itu. Usul kemudian didukung Matri Agung, anggota Fraksi PKS.

“Perlu dibentuk Panitia Kerja ACFTA secara khusus, mengingat dari pemaparan gabungan asosiasi pengusaha, semua menyatakan belum siap. Kecuali itu, banyak sekali masalah-masalah terkait ACFTA yang perlu diselesaikan lebih dulu,” kata Nyoman.

Jan 14, 2010

Renegosiasi ACFTA: Kepentingan Nasional Harus Jadi Acuan




 JAKARTA -- Perjanjian kawasan perdagangan bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Area, ACFTA) yang melibatkan Indonesia dan mulai berlaku sejak 1 Januari 2010 patut dicermati lagi oleh semua pihak. 

“Ini mengingat efek dominonya sangat luar biasa,” kata Wakil Ketua Komisi VI (Perdagangan, Perindustrian, dan BUMN) DPR, Aria Bima, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan para Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian, di Gedung DPR, Kamis (14/1/2010).

Jan 12, 2010

Ide Mempahlawankan Soeharto Reaksioner


Jakarta – Usulan memberikan gelar pahlawan bagi mantan Presiden RI Soeharto hanya reaksioner. Ide tersebut merupakan reaksi sejumlah pihak atas merebaknya usulan masyarakat untuk mempahlawankan Gus Dur atau mantan Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid. 


“Karena itu mari kita lihat secara jernih. Apakah rekam jejak Pak Harto pantas diberi penghargaan sebagai pahlawan nasional? Terutama dikaitkan dengan dimensi kepentingan rakyat secara luas,” kata anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, di Jakarta, Kamis (7/1/2010).


Plus Minus Perdagangan Bebas ASEAN-China

 
Oleh: Aria Bima
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI

Sejak 1 Januari 2010 ini, Indonesia bersama ASEAN menapaki era perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA). Pertanyaannya: Apa implikasi perdagangan bebas ASEAN-China bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi industri dalam negeri, pertanian, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)?

Mengacu dokumen ACFTA, tujuan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China untuk memperkuat dan meningkatkan kerjasama perdagangan kedua pihak dan meliberalisasikan perdagangan barang dan jasa melalui pengurangan atau penghapusan tariff atau bea masuk. Juga untuk mencari area baru dan mengembangkan kerjasama ekonomi saling menguntungkan serta memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dengan negara anggota baru ASEAN dan menjembatani gap yang ada di antara kedua belah pihak.