Dec 14, 2011

DPR Sayangkan Target Produksi Gula 2011 Gagal

(Unjuk rasa petani tebu. Foto: Bisnis Indonesia/www.bisnis.com, 13/12/2011)



JAKARTA, suaramerdeka.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, menyayangkan kegagalan pemerintah mencapai target produksi gula tahun 2011. Akibat kegagalan ini, produksi gula konsumsi nasional diprediksi tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga pemerintah berencana mengimpor 500 ribu ton gula tahun 2012.

Menurut data Kementerian BUMN, dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2011, tujuh BUMN industri gula menargetkan produksi gula 2,73 juta ton. Namun target tersebut tidak tercapai, karena realisasi produksi gula hingga akhir triwulan III 2011 ini hanya sekitar 2,30 juta ton.

Aria Bima menegaskan, pemerintah perlu melakukan audit ulang sebelum melaksanakan rencana impor 500 ribu ton gula tersebut. “Audit harus menyeluruh, meliputi audit produksi gula maupun audit buffer-stock (cadangan) gula di gudang gudang PT Perkebunan Negara,” kata Aria Bima, di Jakarta, Rabu (14/12).

Menurut Aria Bima, audit perlu dilakukan akibat simpang siurnya data gula nasional. Di satu sisi pemerintah menilai produksi gula turun, namun di sisi lain para petani tebu mensinyalir stok gula nasional mencukupi kebutuhan dalam negeri. “Audit juga harus memperhitungkan faktor bocornya gula rafinasi ke pasar gula konsumsi,” katanya. 

Aria Bima menyampaikan pandangannya terkait aksi unjuk rasa petani tebu di Jakarta pada hari yang sama. Aksi unjuk rasa sekitar lima ribu petani tebu se-Jawa ini menuntut pemerintah membatalkan rencana impor 500 ribu ton gula. Para petani khawatir, impor gula akan semakin menekan harga gula lokal yang saat ini sudah rendah.

Selain menolak impor gula, unjuk rasa petani di Kementerian Perdagangan ini meminta pemerintah memihak kepentingan petani tebu. Mereka juga menuntut gula tetap berstatus barang dalam pengawasan, sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No.57/2004.

Para petani juga meminta izin baru pabrik gula rafinasi dihentikan, sementara pabrik gula rafinasi yang membocorkan gula rafinasi ke pasar gula konsumsi ditindak tegas. LSM Protanikita juga mendesak pemerintah menghentikan realisasi impor gula, menyusul ketersediaan gula nasional yang masih mencukupi dan sekaligus untuk melindungi petani tebu di berbagai sentra produksi. ( A Adib / CN27 / JBSM )

Sumber: suaramerdeka.com 14 Desember 2011

No comments: